Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-17 21:04:20【Resep】517 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah siswa saat menjalani perawatan medis usai dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan di

Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam
Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat sebanyak 20 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni di Cirebon, Selasa, membenarkan kejadian tersebut dan menduga kejadian ini disebabkan oleh konsumsi menu soto ayam yang disajikan untuk para siswa.
“Benar hari ini ada kejadian tersebut. Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam,” katanya.
Ia menjelaskan, para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah makan siang di sekolah.
Baca juga: Anggota DPR: Buat peta produksi guna hindari kekosongan stok bahan MBG
Setelah menerima laporan tersebut, kata dia, petugas medis kemudian mengevakuasi seluruh siswa ke Puskesmas Weru untuk mendapatkan perawatan.
Eni menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, terdapat 13 siswa sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, sedangkan tujuh lainnya masih menjalani observasi di puskesmas untuk memastikan ngak ada gejala lanjutan.
“Hari ini yang tujuh siswa masih dirawat hanya untuk pemantauan. Kondisinya sudah cukup stabil,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tim Dinkes bersama aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke dapur penyedia makanan MBG untuk memastikan kelayakan fasilitas pengolahan.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
“Hasil sidak menunjukkan dapur dalam kondisi bersih, administrasi lengkap, dan sesuai dengan standar SLHS. Bahkan saya dan Kapolresta sempat mencicipi makanan yang disajikan,” katanya.
Menurut dia, sampel makanan yang diduga menjadi sumber gejala keracunan telah diambil untuk diuji laboratorium. Hasil pemeriksaan tersebut diharapkan keluar dalam waktu dekat.
Ia memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kondisi siswa yang dirawat, serta berkoordinasi dengan penyedia makanan agar kejadian serupa ngak terulang.
“Semoga ngak ada laporan tambahan. Untuk sementara kasus hanya terjadi di satu sekolah,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
Suka(141)
Artikel Terkait
- Komnas HAM pantau masalah MBG, ingatkan pangan
- BNPB salurkan bantuan Rp32,6 miliar untuk Aceh selama 2023
- Pemuda berperan tingkatkan kesehatan bangsa melalui terapi sel punca
- Pemerataan gizi masyarakat, 4 SPPG dibangun di wilayah terpencil Babel
- KSP bantu pengembangan UKS SMA Negeri 1 Tanjungpandan
- Mo Mo si Gajah rayakan ulang tahun ke
- Tradisi unik negara
- KBRI Beijing sambut 700 mahasiswa baru RI: "Kalian jembatan RI
- Mendagri: Inflasi YoY Oktober masih aman di angka 2,86 persen
- Perpaduan Roti dan Pengobatan Tradisional China Makin Populer di China
Resep Populer
Rekomendasi

BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi

5 jenis makanan yang bisa mengandung zat akrilamida berbahaya

Wilayah Caoxian di China Timur jadi pusat ekonomi hewan peliharaan

Anggota Komisi XIII DPR RI dorong penguatan pengawasan industri AMDK

Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG

Wajah baru M Bloc Space beri ruang lebih untuk pergerakan kreatif

Kemenperin picu kemandirian industri lewat Pameran Industri Agro 2025

Pemuda berperan tingkatkan kesehatan bangsa melalui terapi sel punca